“Pembangunan daerah saat ini mengharuskan optimalisasi potensi lokal. Untuk itu BPPT siap membantu Nagekeo untuk membangun potensi daerahnya yang tentu diperkuat oleh sentuhan inovasi dan teknologi yang dimiliki oleh BPPT. Semoga kerjasama ini dapat diimplementasikan dengan baik.” tegas Unggul pada penandatanganan yang dilakukan di Kantor BPPT, Jakarta (16/05).

Pada kesempatan yang sama Bupati Nagekeo, Elias Djo, menyatakan bahwa potensi yang paling besar terletak di sektor perikanan, rumput laut dan wisata. Untuk itu, dirinya secara khusus meminta BPPT membantu menyusun rekomendasi pembangunan daerah, sesuai dengan potensi setempat. Sebagai langkah awal Elias berharap BPPT dapat membantu Kabupaten Nagekeo menyusun rencana umum penanaman modal.

"Kami menyadari, terdapat korelasi yang kuat antara kemajuan daerah dengan pendekatan Iptek dan inovasi. Kami juga telah melihat pembangunan daerah lain yang bisa maju dengan menerapkan teknologi tepat guna. Kami juga ingin menerapkan yang sama di Kabupaten Nagekeo",  ungkapnya.

Terpisah, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA BPPT), Wimpie AN Aspar, menerangkan bahwa kerja sama yang akan dilakukan bersama Kabupaten Nagekeo mencakup tiga hal. Pertama tentang Peta zonasi komoditas unggulan perencanaan wilayah. Kedua,   Pemanfaatan penginderaan jauh dalam rangka pemetaan wilayah rumput laut dan ketiga tentang Penyusunan rencana umum dalam penanaman modal di Nagekeo. (Humas/HMP)