Kepala Balai Bioteknologi BPPT, Agung Eru Wibowo menjelaskan, jahe merah merupakan salah satu komoditas unggulan tanaman obat dengan potensi pasar yang cukup tinggi, baik pasar dalam negeri, maupun pasar eksport.

Karakteristik kandungan senyawa dan klaim manfaat yang telah terbukti secara empirik dan ilmiah,  menjadikan jahe merah sebagai salah satu bahan baku utama beberapa jenis produk obat tradisional dan suplemen kesehatan lainnya.

Permintaan pasar yang besar menurut Agung, belum diimbangi dengan kemampuan produksi petani guna menghasilkan jahe merah dalam jumlah yang mencukupi. Salah satu kendala adalah ketersediaan bibit jahe merah berkualitas yang sulit didapatkan oleh petani, ungkap Agung.

Guna mengatasi masalah tersebut, Balai Bioteknologi BPPT dengan dukungan Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, melakukan pelatihan aplikasi teknologi perbanyakan bibit jahe merah secara ex vitro.

Melalui teknologi ex vitro ini, diharapkan petani dapat mendapatkan bibit dengan kualitas lebih bagus, harga lebih murah, teknik perbanyakan sederhana dan lebih cepat, serta petani dapat melakukan secara mandiri.

Menurut Ramson, BPPT mempunyai kemampuan yang handal termasuk pengembangan bioteknologi termasuk pengembangan jahe merah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan masyarakat dapat memperoleh penambahan pengetahuan praktek pengembangan bibit jahe dan juga perawatannya serta bagaimana peningkatan produksi, tutup Ramson. (Humas/HMP)