Hal demikian disampaikan Kepala BPPT Marzan A Iskandar saat pidatonya dalam acara Refleksi Akhir Tahun dan Kaleidoskop BPPT 2011 (27/12). Menurutnya, Pelaksanaan acara refleksi akhir tahun tersebut bertujuan untuk menginformasikan kegiatan hasil perekayasaan yang sudah dilakukan selama satu tahun serta untuk membangun pengertian dan pemahaman yang baik kepada publik. Acara tersebut juga diikuti oleh Balai, Balai Besar dan Unit Pelayanan Teknis BPPT yang ada di Serpong, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Lampung dengan menggunakan video conference. Hadir pada acara para pejabat dan pegawai BPPT, serta beberapa wartawan dari media nasional dan kantor berita asing.
Dalam kegiatan kerekayasaannya, BPPT bekerjasama dengan beberapa industri seperti di bidang energi dengan PT. Pindad dan PT. NTP. BPPT telah berhasil melakukan kegiatan manufaktur turbin dan generator yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi. Selain itu, membuat rancangan pembangkit listrik tenaga Surya untuk daerah Sumba Barat Daya dengan menggunakan teknologi Smart Grid untuk mengkombinasikan sumber energi terbarukan lainnya seperti angin, hidro, dan lainnya, jelas Marzan.
Sementara itu, sambungnya dari bidang komponen material maju telah berhasil dikembangkan membrane polimer ThamriON, yang merupakan energi alternatif ramah lingkungan dan dapat menekan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Selain itu, BPPT juga telah mendirikan pilot plant gasifikasi di Surabaya yang siap digunakan untuk pembangkit listrik gas batubara (PLTGB) kapasitas 250 KWe, yang diharapkan dapat mengurangi pemakaian BBM pada PLTD, terangnya.
Sebagai upaya mendukung program nasional, BPPT bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk penerapan KTP Elektronik berbasis NIK Nasional. Dalam hal ini, BPPT telah berperan dalam memberikan layanan teknologi, termasuk menyusun kerangka kerja teknis, audit, dan pengujian sistem e-voting. BPPT juga telah meluncurkan Portal Telusur Inovasi yang berisikan data karya tulis ilmiah, paten, berita iptek dan wiki iptek. Selain itu, Cloud Government Service yang merupakan layanan komputasi awan yang pertama untuk pemerintahan sehingga dapat melakukan penghematan belanja infrastruktur dan aplikasi e-government,tambahnya.
Di bidang pangan, BPPT berperan aktif dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dengan mengembangkan ikan nila unggul tahan salinitas tinggi. Guna mendukung program diversifikasi pangan, BPPT telah mengembangkan produk alternatif mie dengan bahan bahan baku tepung sagu yang telah diproduksi secara komersial oleh mitra pengguna. Selain itu, produk pangan darurat berupa biskuit (Bisku Neo) juga telah dikembangkan dan diproduksi oleh mitra industri atas pesanan BASARNAS.
Dalam mendukung kesehatan dan obat nasional, dikatakannya BPPT telah mengembangkan produk obat berbasis sumber daya alam hayati Indonesia. BPPT sedang mengembangkan produk obat bahan alam untuk anti asma, anti kanker serta untuk penyakit degeneratif lain seperti diabetes (dari ekstrak tumbuhan obat) maupun anti malaria (dari mikroba), yang bekerjasama dengan Korea Research Institute for Bioscience and Biotechnology (KRIBB). Kemudian, di bidang teknologi pertahanan dan keamanan BPPT mengembangkan PUNA yang dilengkapi dengan sistem video kamera untuk keperluan pengawasan, baik pengawasan illegal fishing, illegal loging, pengawasan perbatasan serta monitoring paska bencana.
Keberhasilan juga ditorehkan tim dari bidang teknologi lingkungan dan kebumian, khususnya UPT Hujan Buatan yang telah berhasil melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca sepanjang tahun 2011 untuk mengatasi defisit air, kebakaran lahan dan hutan, serta pengamanan Sea Games ke-26. BPPT juga telah menyelesaikan dokumen Technological Needs Assessment (TNA) untuk mitigasi bencana akibat perubahan perubahan iklim, dan sedang menyusun dokumen TNA untuk adaptasi, dan dilanjutkan dengan dokumen Technological Action Plans (TAP), jelasnya.
Di tahun ini, sambung Marzan, BPPT juga berkontribusi pada penguatan fondasi Sistem Inovasi Nasional (SIN) dan pengembangan kisah sukses (success story). Dalam pengembangan success story, BPPT bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah untuk memprakarsai beberapa percontohan di daerah sebagai tahap awal Penguatan SIN dengan memprioritaskan penguatan secara kolaboratif pada pilar-pilar penting sistem inovasi sejalan dengan MP3EI, terangnya.
Sementara dari segi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), BPPT adalah pemilik Sertifikat Paten terbanyakbila dibandingkan dengan seluruh LPNK di Indonesia dengan jumlah 49 Sertifikat Paten dan 125 Paten Terdaftar, 12 Sertifikat Disain Industri, 4 Sertifikat Hak Cipta, dan 4 Serifikat Merk. BPPT juga termasuk salah satu instansi pemerintah yang telah mengimplementasikan Program Hemat Energi dan Air Bersih di lingkungan perkantoran BPPT baik di Jakarta, Serpong, Jogyakarta, Surabaya, Lampung dan Bali yang baru saja dicanangkan Desember 2011.
Capaian membanggakan lainnya, kata Marzan, BPPT telah diminta melakukan audit teknologi untuk mengetahui sebab-sebab peristiwa runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara. Terkait peristiwa itu, BPPT telah mengirimkan tim ahli yang terdiri dari perekayasa dari Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Teknologi Survey Kelautan (BTSK) dan Pusat Audit Teknologi (PAT), tegasnya.
Untuk tahun 2012 mendatang diharapkan dapat meningkatkan kinerja di lingkungan kerja BPPT. Capaian-capaian hasil kerekayasaan BPPT tersebut juga merupakan salah satu bukti nyata berbagai upaya yang telah dilakukan BPPT dalam meningkatkan daya saing nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat serta menjadikan teknologi sebagai pilar untuk kemandirian bangsa, tutup Marzan. (KYRAS/humas)