Yogyakarta – Humas BRIN. BRIN melalui Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) melakukan kerja sama riset dan inovasi di bidang kimia, lingkungan, dan teknologi bersih dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak dalam rangka melakukan riset bersama bidang kimia, lingkungan, dan teknologi bersih guna mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengembangan iptek di ketiga bidang tersebut yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kepala PRLTB BRIN Sasa Sofyan Munawar dalam penandatanganan perjanjian kerja sama ini pada Senin (22/8) di Yogyakarta.
Menurutnya, irisan tugas dan fungsi kedua belah pihak sangat memungkinkan dapat dilakukan kerja sama antara PRLTB BRIN dan FMIPA UGM dengan melibatkan periset, akademisi dan mahasiswa. “Periset memiliki tugas utama melakukan riset dan dapat menjadi pembimbing tugas akhir mahasiswa serta melakukan pengajaran sebagai kegiatan penunjangnya, sedangkan dosen mempunyai tugas utama mengajar dan membimbing riset tugas akhir mahasiswa serta riset lainnya. Maka, dengan masing-masing fungsi tersebut akan dapat saling melengkapi dan sinergi dalam hal riset dan lainnya,” terang Sasa.
Ia menambahkan, perjanjian kerja sama ini menjadi modal dalam mengajukan pendanaan kolaborasi riset dan skema pendanaan riset dan inovasi lainnya di BRIN. “Pendanaan BRIN dengan beberapa skema/topik mari kita manfaatkan semaksimal mungkin secara bersama-sama, khususnya untuk membangun pusat kolaborasi riset antara BRIN dan mitra,” ujarnya.
Melalui pusat kolaborasi riset, Sasa menilai kerja sama tersebut akan dapat memberi manfaat lebih pada kedua belah pihak. “Mahasiswa jenjang S2/S3 yang menjadi target luaran pusat kolaborasi riset akan terbantu kebutuhan dana pendidikannya, bagi FMIPA UGM dapat memenuhi target capaian peserta didik yang berkualitas, dan bagi BRIN tercapainya dukungan menghasilkan SDM Iptek yang unggul, serta bersama-sama dapat diperoleh capaian publikasi, paten dan lain-lain,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana. Dalam sambutannya ia menyatakan bahwa kegiatan kerja sama dengan BRIN akan banyak melibatkan mahasiswa dalam proses riset dan inovasi. Kuwat menekankan pentingnya monitoring dari kedua belah pihak agar kerja sama dapat berjalan baik. “Apabila ada kendala dalam kerja sama ini, kita harus lakukan monitoring dan mitigasi agar kerja sama tetap menghasilkan produktivitas tinggi untuk negeri,” tegasnya.
Selain berfokus pada rencana umum kegiatan di atas, kerja sama ini akan mulai dari kerja sama riset spesifik. “Kita akan memulai dengan kerja sama sederhana untuk mendeteksi borax, ini sebuah peluang besar untuk dapat dilakukan, kemudian riset lingkungan terkait limbah industri juga bisa menjadi tema kerja sama lanjutan untuk memperluas kolaborasi dengan BRIN,” papar Kuwat.
Inisiasi kerja sama PRLTB BRIN dengan FMIPA UGM beranjak dari riset sederhana namun diharapkan mampu menjadi solusi persoalan masyarakat. “Kita inisiasi kerja sama ini dimulai dengan riset sederhana dulu namun yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Nurul Hidayat Aprilita, Wakil Tim Pelaksana Teknis Kerja Sama dari FMIPA UGM. Menurutnya, saat ini riset cara mendeteksi borax dengan sederhana dan terjangkau bagi masyarakat masih sangat diperlukan.
Sementara itu, Wakil Tim Pelaksana Teknis Kerja Sama dari PRLTB BRIN Tiny Agustini Koesmawati menyatakan dukungannya terhadap prospek kerja sama yang dilakukan ke depannya. “Adanya penandatanganan kerja sama ini menjadikan PRLTB BRIN dan FMIPA UGM dapat lebih bersemangat ke depan, serta dapat memberikan hasil kerja yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (mun, ksa)