Dikatakan Hammam, Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT memiliki track record yang panjang, karenanya kita tidak akan berhenti memberikan layanan melaui pemanfaatan teknologi guna memperkuat kemandirian bangsa.  

Terkait dengan infrastruktur menjadi program yang dominan saat ini dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi, Hammam berharap ini bisa segera dilaksanakan dan bisa ditindak lanjuti segera dengan implementasinya di berbagai sektor yang terkait dengan survei kelautan.

Melalui kerjasama ini juga diharapkan bisa langsung go to the market dalam arti kita harus pro aktif melaksanakan utilisasi kapal Baruna Jaya untuk melayani berbagai kebutuhan survei kelautan, jelas Hammam.

Sementara Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan M.Ilyas mengutarakan, ini merupakan salah satu target kita supaya utilisasi dan optimalisasi Baruna Jaya kedepannya akan lebih banyak lagi dipakai terutama oleh industri.

Dengan empat kapal di BPPT ini diharapkan dapat teroptimalisasi dengan baik terutama dalam meningkatkan TKDN dibidang teknologi survei laut, yakni untuk memenuhi permintaan dari industri seperti survei untuk telekomunikasi, pemetaan jalur pipa, batas-batas wilayah ataupun peta laut. Harapan lainya juga dapat meningkatkan kopetensi SDM untuk bisa mencapai standar pihak-pihak swasta, kata Ilyas.

Direktur PT Karya Pratama Nusantara Didik Sunardi juga mengutarakan ruang lingkup dan tujuan kerjasama adalah untuk memasarkan fasilitas survey Baruna Jaya 1-4 dan secara proaktif memperluas pasar dari sisi segmen industri maupun geografis, terutaa segmen yang selama ini belum tersentuh langsung.

Didik berharap, melalui kerjasama ini bisa melakukan sinergi dengan Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT yang mempunyai kopetensi serta kapabilitas. (Humas/HMP)