Sebagai informasi, BTH-BPPT yang terletak di kawasan pendidikan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) memiliki fasilitas pengujian towing tank terbesar di Asia selain Hong Kong. Memiliki panjang lintasan sejauh 235 meter dan lebar 11 meter serta kedalaman setinggi 5.5 meter, fasilitas uji ini telah digunakan sejak tahun 1995 untuk pengujian dan validasi resistansi, propulsi serta kekuatan desain kapal apung.
Selain itu BTH-BPPT juga memiliki fasilitas pengujian Maneuvering and Ocean Basin yang mampu memberikan simulasi laut untuk kapal apung maupun bangunan lepas pantai. Fasilitas di BTH-BPPT juga semakin lengkap dengan adanya Cavitation Tunnel, terowongan air yang digunakan untuk pengujian disain kapal selam dengan kedalaman yang berbeda. Ditambah lagi dengan fasilitas pengujian peforma propeller yang memberikan efek terhadap tenaga, kebisingan, dan buih yang dihasilkan, menjadikan BTH-BPPT sebuah laboratorium yang komplit dalam rancang bangun kapal selam.
Kepala Balai BTH-BPPT, Taufiq Arif Setyanto saat mendampingi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ketika mengunjungi BTH di Surabaya, menyatakan keinginannya untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, terlebih lagi dengan adanya program Nawacita Presiden. “Tidak hanya dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di bidang kebijakan riset, namun juga dari Kementerian Pertahanan dalam bidang pertahanan laut -untuk disain kapal cepat dan kapal selam serta dari Kementerian Perhubungan di bidang kapal niaga,” jelas Taufik.
Setelah lebih dari 20 tahun melayani sektor pemerintah maupun swasta, Taufik mengharapkan adanya revitalisasi alat agar semua fasilitas yang ada tetap prima. Utamanya adalah untuk mendukung program prioritas pemerintah agar segera terwujud.
Dikesempatan yang sama, Kepala BPPT, Unggul Priyanto menuturkan bahwa BPPT akan bekerja sama dengan dunia pendidikan dalam hal riset. “ITS adalah salah satu universitas yang mempunyai fokus sama dengan BTH BPPT, yakni dibidang kemaritiman. Ini juga salah satu keinginan dari Menristekdikti, agar lembaga riset dapat senantiasa bekerja sama dengan dunia pendidikan. Jadi kedepan ITS menjadi pusat disain perkapalan, dan BPPT khususnya BTH Surabaya menjadi lembaga pengujian hasil disain-disain yang dihasilkan oleh ITS,” tutup Unggul. (Humas/HMP)
Lihat foto kegiatan di sini