3958
Hits

Sedia Payung Sebelum Hujan: Modifikasi Cuaca Sebelum Banjir Membawa Korban


 

Berdasarkan pemodelan cuaca yang dilakukan oleh tim BPPT, tambahnya, diprediksi hujan masih akan terjadi beberapa hari kedepan di wilayah DKI Jakarta. Ia juga mengungkapkan bahwa besok, 12 dan 13 Februari, hujan masih akan terjadi di sekitar wilayah DKI Jakarta.

 

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebaiknya menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk redistribusi curah hujan guna mengurangi debit air yang memasuki wilayah DKI Jakarta," ujar Seto ketika ditemui di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, (12/2).

 

Ditambahkannya bahwa dalam kondisi permukaan yang sudah jenuh seperti sekarang ini maka hujan yang tidak terlalu banyak juga berpotensi menimbulkan genangan.

 

"Lalu, mengingat bulan Februari masih termasuk puncak musim hujan maka siaga darurat masih diperlukan agar semua elemen kemampuan di kementerian dan lembaga lain bisa membantu mengurangi resiko bencana banjir," ujarnya.

 

Angin Siberia Sebabkan Hujan Lebat

 

Seperti kita ketahui bahwa Senin kemarin, (9/2), beberapa wilayah bahkan digenangi air hingga setinggi 70 cm. Beberapa ruas jalan pun lumpuh tak bisa tertembus kendaraan. Jalan protokol seperti MH Thamrin pun tak luput digenangi banjir.

 

Seto juga sempat memberitahukan bahwa Senin kemarin penyebab banjir di Jakarta adalah peristiwa meteorologis yang disebut dengan Cold Surge (Seruak Dingin). "Yaitu berupa masuknya massa udara dingin dari Siberia menuju Jawa bagian barat,” ungkap Seto yang juga menjabat sebagai Kabid Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan, UPT Hujan Buatan BPPT.

 

Dia menambahkan bahwa seruak dingin yang masuk ke wilayah Jawa bagian barat bertemu dengan angin yang bertiup dari timur lalu terjadi konvergensi sehingga terbentuk awan-awan hujan yang cukup massif.

 

Teknologi Modifikasi Cuaca, Solusi Cegah Banjir

 

Seto juga mengungkap bahwa sejak awal Januari 2015 kami sudah diminta oleh BNPB untuk menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Oleh karenanya kami telah menyiapkan TMC sepanjang yang bisa kami siapkan. “Namun karena belum ada perintah resmi, makaTMC urung terlaksana,” jelasnya.

 

Ditegaskannya bahwa modifikasi cuaca jelas diperlukan. Melihat kemampuan daya dukung permukaan di Jakarta dan sekitarnya yang masih jauh lebih kecil daripada potensi hujan yang mungkin terjadi, maka TMC memang masih diperlukan.

 

Modifikasi cuaca, tambahnya, harus segera terlaksana. “Penting untuk redistribusi curah hujan agar mengurangi potensi banjir di Jakarta.Sebaiknya segera dilakukan dalam beberapa hari ke depan ini,”tandasnya. (Humas)