Sebagai unit kerja di lingkungan TIEM, Pusat Teknologi Material (PTM) tengah mengkaji terap inovasi terkait ketersediaan dan kualitas bahan baku industri dalam negeri, untuk memperkuat struktur industri nasional dan meningkatkan nilai tambah sumber daya lokal.
Asep Riswoko, Direktur PTM BPPT, menyebutkan salah satu inovasi yang saat ini sedang dikembangkan PTM adalah pemanfaatan ferronikel lokal sebagai bahan baku utama pembuatan produk implan. Diyakini, inovasi ini bermanfaat bagi tersedianya alat-alat kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Hal ini akan mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi produk alat kesehatan berbasis bahan baku lokal dengan biaya yang lebih efisien. Setelah memenuhi beberapa persyaratan ijin edar dari instansi terkait, produk yang dihasilkan pun dapat menggantikan produk impor yang selama ini dipakai," terang Asep.
Hingga kini prototip hasil inovasi PTM telah melewati berbagai uji komponen dan uji biokompatibilitas. Saat ini juga, Asep menambahkan, prototip sudah mencapai tahap ujicoba produksi disalah satu perusahaan pengolah bahan logam. Jika persyaratan administrasi dan perijinan terpenuhi, industri lokal tengah menyiapkan untuk produksi masal.
"Kami juga banyak melakukan inovasi rekayasa material lainnya seperti hilirisasi karet alam, bahan komposit, pengolahan logam tanah jarang, dll yang tengah disasar untuk semakin mendorong peningkatan nilai tambah bahan baku lokal menjadi bahan industri yang dibutuhkan. Apabila rekayasa teknologi material ini didukung, tentunya akan memberi dampak nyata baik bagi dunia industri maupun bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Asep. (Humas/HMP)