4255
Hits

Kondisi Wilayah Terdampak Karhutla Mulai Pulih, BPPT Teruskan Hujan Buatan 

Administrator
30 Sep 2019
Layanan Info Publik

 

BPPT, JAKARTA - Sejumlah wilayah terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mulai mereda. 


Kabut asap yang melanda sejumlah daerah di pulau Sumatera dan Kalimantan memang mulai hilang setelah turunnya hujan dengan intensitas cukup tinggi selama beberapa hari terakhir pasca dioptimalkannya operasi TMC.


Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza pun bersyukur bahwa upaya yang telah dilakukan BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) itu kini memberikan hasil yang mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat.


"Alhamdulillah, kabut asap yang sebelumnya melanda sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan saat ini berangsur hilang ya. Itu terjadi karena selama beberapa hari terakhir ini, hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur sejumlah daerah yang mengalami karhutla," ujar Hammam, Senin (30/09/2019).


Hammam menjelaskan bahwa penyemaian kapur tohor aktif atau Kalsium Oksida (CaO) dan Garam atau Natrium Klorida (NaCl) dalam operasi tersebut pun telah dilakukan secara optimal untuk bisa mengatasi bencana tahunan ini.


"Kami telah melakukan penyemaian kapur tohor untuk mengurai partikel dan gas pada kabut asap, lalu menyemai garam ke potensi awan hujan hingga menghasilkan hujan buatan, itu kami lakukan terus menerus dan alhamdulillah berhasil," kata Hammam.


Bahkan hasil operasi TMC ini juga berdampak pada mulai turunnya jumlah titik api atau hotspot serta membaiknya jarak pandang di wilayah terdampak karhutla.


"Jumlah titik hotspot pun mulai berkurang ya dan bagusnya sekarang jarak pandang sudah mulai kembali normal, artinya masyarakat sudah mulai bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa," jelas Hammam.


Lebih lanjut Hammam menekankan bahwa BPPT akan terus melakukan pemantauan pada wilayah yang terdampak karhutla.


Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar peristiwa itu tidak terulang kembali.


Hammam pun menegaskan bahwa dalam mengatasi bencana ini, BPPT akan terus melakukan sinergi dengan lembaga terkait lainnya, yakni Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


"Kami akan terus memantau wilayah-wilayah tersebut untuk mengantisipasi agar hotspot tidak bertambah, dan kami akan tetap bersinergi dengan BMKG dan BNPB," pungkasnya. (Humas BPPT)