Pada wawancara tersebut dibahas pula mengenai kemampuan Indonesia dalam menciptakan produk-produk teknologi. Kepala BPPT berpendapat bahwa kemampuan Indonesia dalam perihal teknologi tidak kalah hebat dengan negara maju lainnya. Hal ini dibuktikan dengan diundangnya tim dari BPPT sebagai utusan Indonesia dalam ASEAN +3 TECHMART VIETNAM pada 17-20 September 2009 lalu di Hanoi Vietnam.
Manager Open Source Resource Center BPPT Oscar Riandi yang juga diundang sebagai narasumber dalam wawancara tersebut mengatakan, ‚Pada acara di Vietnam tersebut, stan BPPT banyak mendapat perhatian dari para pengunjung dan peserta pameran lainnya. Produk BPPT dipamerkan adalah LISAN, SIDOBI dan PERISALAH yang merupakan hasil litbangyasa BPPT‚.
Oscar menjelaskan, LISAN adalah Sistem Pengenal Lisan Wicara Bahasa Indonesia untuk Perintah Komputer dan Penulisan Dokumen dalam OS Linux yang dikembangkan bagi penyandang cacat agar dapat menggunakan piranti komputer melalui instruksi suara. Sedangkan SIDOBI adalah software yang dapat membantu dalam peringkasan dokumen sekaligus membuat kesimpulan dari dokumen tersebut dan PERISALAH merupakan software yang berkemampuan mencatat segala bentuk pembicaraan, pidato dan lainnya dengan cepat dan akurat langsung dalam bentuk tulisan. Keunggulan lainnya, software ini juga dapat dipergunakan dalam berbagai macam bahasa.
‚Tanggapan dari dalam negeri terhadap software hasil pengembangan tim BPPT sangat positif, khususnya untuk PERISALAH. Banyak instansi, baik pemerintah maupun swasta yang ingin segera menggunakan PERISALAH. Selain dapat di pergunakan sebagai notulensi, juga dapat dimanfaatkan sebagi bukti otentik tertulis dalam suatu pembicaraan penting, yang hasilnya dapat langsung dilihat‚, jelas Oscar.
Di akhir wawancara Kepala BPPT berharap, Indonesia nantinya akan mempunyai sistem yang mendorong setiap invensi yang dihasilkan agar menjadi inovasi. ‚Negara yang maju adalah negara yang mendedikasikan kepada inovasi-inovasi teknologi. Indonesia ke depan harus memiliki sistem masyarakat yang mengadopsi sistem inovasi, sehingga masyarakat bergerak menjadi masyarakat inovator dan akhirnya tercipta ekonomi yang didorong dari hasil inovasi, economic driven by innovation and technology‚, tegasnya. (YRA/humas).