5202
Hits

Gagasan Cerdas BPPT Terapkan Sistem Peringatan Dini Bencana di TV Digital


"Indonesia adalah negara yang besar dengan sumber daya alam yang kaya, namun secara geografis merupakan salah satu negara di dunia dengan tingkat risiko bencana alam yang tinggi. Tentunya bencana alam yang terjadi akan menimbulkan kerugian finansial, korban jiwa, dan menurunnya produktivitas ekonomi. Oleh karena itu, BPPT sangat memerhatikan bagaimana teknologi dapat berperan untuk meminimalisir dampak bencana," kata Unggul.

Kepala BPPT kemudian menambahkan, untuk mengaplikasikan EWS diperlukan suatu teknologi untuk menyampaikan pesan secepat mungkin sebelum terjadinya bencana alam pada lokasi tertentu, sehingga korban jiwa bisa diminimalkan. Selama ini, dalam catatan BPPT, banyak teknologi kebencanaan berbasis TIK di Indonesia merupakan produk asing sehingga menyebabkan tingginya biaya apabila ingin diterapkan dengan kondisi alam di Indonesia.

"Hal itu menjadi tantangan besar bagi BPPT, khususnya Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (PTIK-BPPT). Dengan munculnya sistem digital teresterial free to air di Indonesia telah memberikan satu alternatif TIK bagi BPPT untuk pengembangan teknologi kebencanaan. Saya berharap seminar nasional ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dalam waktu dekat sistem digital terestrial free to air yang menyertakan fitur EWS dapat dinikmati bersama oleh masyarakat Indonesia." ujar Unggul.

Sementara, menurut Hammam Riza, Direktur PTIK-BPPT, seminar ini membahas banyak hal, mulai dari kesiapan dan ketersediaan teknologi, membahas industri nasional, serta kesiapan masyarakat dalam menyongsong kesiapan EWS pada siaran TV digital di Indonesia. Kajian EWS di TV digital hanya salah satu dari teknologi yang bisa diterapkan. Sebetulnya masih banyak inovasi teknologi lagi yang bisa dikomersialisasikan di siaran TV digital.

"Industri TV di Indonesia terus berkembang melalui migrasi dari TV analog ke TV digital. Saya berharap migrasi ini bisa memberikan multi effect kepada industri TV di Indonesia, baik dari sisi teknologi dan konten. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi negara yang maju dan mandiri menghasilkan produk-produk nasional," tutup Hammam.

Sebagai informasi, seminar nasional ini dihadiri oleh 300an peserta yang terdiri dari berbagai lembaga negara yang menjadi pemangku kepentingan sistem EWS pada siaran TV digital, seperti Kominfo, BNPB, BPBD, BMKG, Basarnas, Konsorsium TV Digital, serta berbagai perwakilan dari kalangan industri. (tw/SYRA/Humas)