Pada Indo Defence 2016 yang mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation : Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World ini, Wapres juga memaparkan bahwa penyelenggaraan pameran kemiliteran semacam ini bukan untuk mendorong terjadinya perang melainkan sebagai upaya untuk bersama-sama menjaga perdamaian dunia.
"Apabila bicara Indo Defence hari ini, bukan hanya untuk siap perang tapi lebih penting lagi menciptakan perdamaian dan menjaga keamanan masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut Wapres juga menyatakan rasa optimis akan stabilitas Hankam nasional. "Indonesia punya potensi. Kita harus siap. TNI kuat, Polisi kuat, didukung dengan teknologi Hankam yang mumpuni," kata Wapres di akhir pidatonya, yang disambung dengan penekanan sirine tanda dibuka nya Pameran Indo Defence 2016.
Dalam seremoni pembukaan tersebut, Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pun turut ambil bagian pada Indo Defence 2016, dengan menampilkan inovasi Drone atau Pesawat Udara nir Awak Tipe Sriti dan Swamp Boat atau Kapal Rawa. Perekayasa Madya Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK BPPT), Samudro, di stand pameran BPPT menuturkan bahwa Swamp Boat dan Drone Tipe Sriti sudah siap di produksi dan dimanfaatkan oleh TNI maupun Polri.
"Swamp Boat, Kapal Rawa inovasi BPPT sudah di produksi oleh mitra kerja BPPT dan sudah digunakan oleh TNI AL. Swamp Boat ini digunakan untuk patroli di sungai, rawa, wilayah perbatasan serta perairan tenang," jelas Samudro.
Selain Swamp Boat dan Drone Tipe Sriti, Samudro mengatakan PTIPK juga tengah menyiapkan Drone Alap-alap untuk masuk tahapan industri. "Tahun ini harapannya Drone Tipe Alap-alap masuk industri, untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh TNI. Kita sudah kerjasama dengan industri lokal, expert dan desain dari BPPT serta kita juga siap mendampingi pelaksanaan pengujian," tutup Samudro. (Humas/HMP)