‚Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan BPPT, baik dalam jenis pelayanan dan value proposition yang ditawarkan, BPPT siap untuk melakukan kerjasama dengan pihak industri, khususnya para pelaku industri manufaktur permesinan nasional. Bersama-sama dengan industri, BPPT berusaha mensinergikan resourches yang dimiliki, untuk mendukung terwujudnya kemandirian bangsa melalui peningkatan daya saing industri‚, kata Direktur Pusat Teknologi Industri Manufaktur (PTIM) BPPT, Erzi Agson Gani, saat berkunjung ke Plant Production PT Perkakas Rekadaya Nusantara (PRN) di Desa Bunihayu, Subang (25/02).
PT PRN adalah salah satu dari industri manufaktur nasional yang memproduksi Automotive Parts/components, Pallets, Jig & Fixtures serta Dies/molld, Leak test, inner & outer washing, bending, rolling, slitting, sawing, and gravitiy casting machines.
Kunjungan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan antara Kepala BPPT Marzan A Iskandar dan Direktur Komersial PT PRN, Ali Ahmad Nasution, disela-sela rapat kerja BPPT yang berlangsung di Lembang (23-25/02). Dalam rangka menjajaki kemungkinan tindaklanjut pertemuan ini, Kepala BPPT menugaskan Direktur PTIM BPPT untuk meninjau Plant Produciton PT PRN di Subang tersebut.
Erzi bersama rombongan BPPT yang terdiri dari Direktur Pusat Kebijakan Difusi Teknologi (PKDT), Derry Pantjadarma, Kepala Balai Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi (MEPPO), Michael A Purwoadi, serta P Nugro Raharjo dari PTL dan Nasri dari MEPPO, rombongan dipandu oleh Direktur Produksi PT PRN Deded Suhendar untuk melihat fasilitas dan plant production.
Erzi mengatakan ‚BPPT menyatakan impresi terhadap kemampuan dan prestasi yang telah dicapai PT.PRN dan mengharapkan agar terus dikembangkan menjadi salah satu perusahaan permesinan nasional yang bisa bersaing secara global, minimal pada tingkat regional‚. (EAG/PTIM/humas*)