Selain melakukan kegiatan pengamatan atmosfer, Kepala BPPT menambahkan bahwa kegiatan IOP ini juga bertujuan untuk melakukan ujicoba Jakarta Flood Early Warning System (JFEWS), sebuah sistem deteksi dini banjir Jakarta yang sudah didesain oleh BPPT.
“Apabila selama periode kegiatan IOP nanti terjadi cuaca ekstrim atau curah hujan tinggi yang kemudian menyebabkan Jakarta banjir, maka selain pemantauan kondisi atmosfer dan cuaca dengan menggunakan sejumlah peralatan yang telah disebut di atas, juga akan dilakukan pemantauan genangan dan aliran di permukaan dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) yang dilengkapi dengan kamera untuk perekaman data,” jelasnya.
Sementara Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA), Wimpie AN Aspar, mengungkapkan bahwa Observasi ini akan dilaksanakan 30 hari kedepan. “Hal ini bertujuan untuk memahami kondisi atmosfer secara detil pada rentang waktu terjadinya curah hujan tinggi penyebab banjir, melakukan ujicoba sistem deteksi dini banjir, melakukan ujicoba monitoring banjir serta melakukan ujicoba pengurangan curah hujan,” pungkasnya. (humas-/hmp)